
Artikel
Artikel-artikel yang diterbitkan anantaka.org berupa esai, tuturan (feature), dan opini (Editorial), yang berkaitan dengan rumpun kajian seni, budaya, dan pendidikan. Beberapa diantaranya pernah dibawakan oleh penulisnya dalam forum-forum yang diselenggarakan Anantaka, sementara yang lain adalah kontribusi tulisan dari berbagai penulis.

Gambang Semarang dan Masyarakat Beragam Kebudayaan
B. Andang P. Adiwibwa
Kesadaran akan keberagaman sudah ada sejak (jauh) sebelum proklamasi kemerdekaan. Bukti yang nyata dari hal tersebut ada di semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang sesungguhnya petikan dari bait 5 pupuh 139 Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular (Pursika, 2009; 16) tersebut, menunjukkan bahwa di masa keemasan Kerajaan Majapahit, agama, umat, upacara Buddha dan Hindu hidup berdampingan rukun dan damai. Pernyataan ini, sejak 11 Februari 1950, ditetapkan sebagai semboyan bangsa secara resmi. Meski demikian, menurut catatan Parsudi Suparlan (2002; 98), Yasmine Z.

Gambang Semarang: Sejarah, Jejak, dan Langkah
Henry Casandra Gultom
Semarang merupakan salah satu kota yang memiliki keragaman ras, agama dan kebudayaan. Sejak abad awal abad ke 14, berbagai etnis melakukan kunjungan dan migrasi di kota loenpia ini. Perdagangan, perspektif sudut pandang, dan keinginan mengadu nasib, menjadi alasan awal mereka melakukan migrasi. Setiap etnis tentunya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang otentik. Migrasi berdampak pada masuknya kebiasaan-kebiasaan dari masing-masing komunal ke dalam lingkungan setempat, dan pada akhirnya memberikan warna pada kota Semarang. Akulturasi menjadi bagian penting dari pertumbuhan kota Semarang. Sebagai kota perdagangan,