Bermain (dolanan) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap anak, bahkan dikatakan anak mengisi sebagian besar dari kehidupannya dengan bermain. Dalam kehidupan sehari-hari anak membutuhkan pelepasan dari kekangan yang timbul dari lingkungannya. Salah satu wadah untuk mengungkapkan emosi secara wajar adalah bermain. Indonesia kaya akan ragam dolanan tradisional yang tersebar di berbagai daerah. Selain sebagai wadah interaksi sosial, dolanan tradisional sarat akan penanaman nilai-nilai budaya sejak dini.

Meskipun beberapa jenis permainan bisa dilakukan seorang diri, namun bermain berkelompok/bersama orang lain memiliki banyak keuntungan bagi perkembangan anak. Selain manfaat sebagai sarana pengenalan diri, pengembangan emosi, kreatifitas, dll. Bermain bersama dengan teman-teman sebaya menjadikan anak belajar belajar berinteraksi, mengenal orang lain dan lingkungan mereka. Pada akhirnya, perkembangan sosial anak paling mudah dibentuk melalui kegiatan bermain. Seperti diketahui, bermain adalah salah satu hak anak yang harus harus dilindungi dan dipenuhi. Perlindungan hak untuk bermain semakin dipertegas dalam salah satu klaster Konvensi Hak Anak : Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya.
Hari Anak Nasional Kota Semarang 2018
Dalam penyelenggaraan Hari Anak Nasional 2018, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Semarang bekerjasama dengan Anantaka, serta berbagai lembaga dan komunitas. Tema yang kemudian dipilih sebagai acuan konten rangkaian kegiatan adalah: ‘Dolanan : Wadah Interaksi Sosial’. Peringatan Hari Anak Nasional 2018 yang digelar pada tanggal 6 – 30 Juli 2018. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian acara tersebut adalah: Workshop, Sosialisasi, Talkshow, Lomba-lomba, dan seremonial peringatan Hari Anak Nasional 2018.


Workshop Dolanan Tradisional diadakan tanggal 6 Juli 2018, dengan narasumber Widyo ‘Babahe’ Leksono (seniman teater, guru, penulis buku permainan anak). Peserta workshop adalah Forum
Anak Kota Semarang, yang nantinya menjadi pendamping pada saat Eksebisi Dolanan Anak Tradisional yang akan digelar pada acara puncak. Selain workshop, kegiatan sosialisasi ‘Dolanan : Wadah Interaksi Sosial’ juga dilakukan di beberapa stasiun radio dan televisi lokal. Beberapa kegiatan kompetisi dan lomba dilakukan bertahap : Lomba Pidato (23 Juli 2018), Lomba Tari dan Pantomim (24 Juli 2018), Lomba Macapat dan Dolanan (25 Juli 2018), serta Lomba Menggambar (26 Juli 2018).

Acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 Kota semarang dilaksanakan di Pelataran Dalam Taman Budaya Raden Saleh (26 Juli 2018). Acara yang diisi dengan pentas seni dan eksebisi dolanan anak tersebut dihadiri ± 500 anak perwakilan Sekolah, Anak Panti, Anak difabel, Forum Anak, Komunitas dan Lembaga Perlindungan Anak Kota Semarang. Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang berkesempatan hadir, berdialog dengan anak-anak, serta memberikan penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba.