Ilustrasi Festival Film Jawa Tengah 2019 - 'Ndelok Jateng Gayeng'.

Ndelok Jateng Gayeng
Festival Film Jawa Tengah 2019

Mengusung tema the look of ndelok Jateng Gayeng’, Festival Film Jawa Tengah 2019 mengajak para pegiat film untuk menyampaikan gagasan dan pandangan mereka tentang Jawa Tengah melalui media film. Kompetisi yang digelar September – Oktober 2019 ini mencakup dua kategori: Film Fiksi dan Film Dokumenter. Dengan tema tersebut diharapkan peserta mampu menggambarkan kekayaan alam dan budaya Jawa Tengah secara kreatif.

Dalam beberapa tahun terakhir, perfilman Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan. Setelah periode mati suri antara 1991-1998, perfilman Indonesia mengalami kebangkitan yang nyata sejak 1998. Terjadi lonjakan produksi film dan penyebaran apresiasi film di seluruh Indonesia. Di Jawa Tengah, perkembangan ini juga sangat terasa, dengan munculnya pegiat film di berbagai kota dan kabupaten.

Mei 2018, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengadakan Pekan Raya Film Pantura (PRFP) di Brebes, Tegal, Slawi, dan Pemalang. Kegiatan ini menyoroti potensi besar Jawa Tengah dalam penceritaan budaya lokal dan potensi bakat yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Sebagai tanggapan terhadap perkembangan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memutuskan untuk aktif memberikan dukungan kepada pegiat film. Bekerjasama dengan Anantaka dan Sineroom, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menggagas penyelenggaraan Festival Film Jawa Tengah 2019.

Workshop, Pendaftaran, dan Pengumpulan Karya Film

Festival Film Jawa Tengah 2019 diawali dengan Workshop Film (28-29 September 2019), yang bertajuk ‘Artikulasi Fiksi dan Fakta dalam Sinema’. Workshop ini diharapkan bisa menjadi forum bagi para sineas muda untuk memperluas wawasan mereka tentang sinema. Selain memberi ruang bagi mereka untuk menyuarakan kisah-kisah mereka melalui medium film.

Pada 21 September hingga 31 Oktober 2019, pendaftaran dan pengumpulan karya film dimulai. Setiap sineas yang telah memenuhi syarat administratif mendapatkan nomor registrasi. Hingga batas akhir pendaftaran, tercatat 45 film fiksi pendek dan 17 film dokumenter pendek yang berhasil dikumpulkan. Jumlah ini menunjukkan antusiasme tinggi dari para sineas di Jawa Tengah. Setelah pendaftaran ditutup, setiap karya film yang diserahkan akan dinilai dengan teliti oleh Dewan Juri. Dewan Juri yang Festival Film Jawa Tengah 2019: Nurman Hakim (Sutradara Film; Jakarta), Tonny Trimarsanto (Sutradara & Produser Film; Klaten), dan Adrian Jonathan Pasaribu (Kritikus Film; Jakarta). 16-17 November 2019, Dewan Juri mengadakan diskusi intensif untuk memilih 6 nominasi terbaik pada dua kategori (Film Fiksi Pendek dan Film Dokumenter Pendek).

Dewan Juri Festival Film Jawa Tengah 2019

Hari Pertama Pemutaran Film Nominasi Festival Film Jawa Tengah 2019

Rangkaian acara puncak dimulai pada 24 November 2019. Agenda pertama adalah pemutaran film ‘Petualangan Menangkap Petir’ produksi Fourcolour Film sebagai bentuk perayaan Hari Anak Sedunia. Pukul 18.30 WIB, acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Bapak Agung Kristiyanto. Malamnya, diputar enam nominasi film fiksi pendek terbaik: ‘Andini’ (Silent Candle Production), ‘Kepungkur’ (Toshca Creative Art), ‘Pitik’ (NGD Galery), ‘Pulau Kodok’ (Sinema Pantura), ‘Gemblung’ (Sineas Pelajar Pemalang), dan ‘Lilo’ (Grass Movie).

Pada jeda pemutaran Film, dilakukan diskusi dan sharing session seputar ‘film fiksi’. Narasumber sharing session adalah: Nurman Hakim (Sutradara Film, Anggota Dewan Juri) dan Mulyo Hadi Purnomo (Dosen FIB UNDIP, Ketua Dewan Juri). Dipandu moderator Ardian Agil Waskito, mewakili Komunitas Pegiat Film (Sineroom).

Hari Kedua Pemutaran Film Nominasi Festival Film Jawa Tengah 2019

Pada hari kedua (25 November 2019), pagi sampai sore, dilanjutkan dengan pemutaran enam nominasi film dokumenter pendek terbaik: ‘Wido’ (Montase Production); ‘Mahardikeng Tyas Mring Kamardikan’ (Panitia Barikan Kubro); ‘Para Pengawal Kebudayaan’ (Sinema9 Solo); ‘Queen of Highway’ (Veerstalan Lab); ‘Kremun Merumpun’ (Videologue); ‘Anugerah’ (Cah Senja Production). Seperti hari sebelumnya, sesi diskusi dan sharing session kembali digelar. Kali ini yang menjadi fokus adalah kritik film dan film dokumenter. Narasumber yang dihadirkan adalah: Tonny Trimarsanto (Produser dan Sutradara Film, Anggota Dewan Juri), dan Adrian Jonathan Pasaribu (Kritikus Film, Anggota Dewan Juri). Diskusi dipandu moderator Adji Nugroho, mewakili Anantaka Cultural Trust.

Malam Penghargaan Festival Film Jawa Tengah 2019

Malam Penghargaan yang dinantikan tiba pada 25 November 2019, pukul 19.00 WIB di Gedung Oudetrap, Semarang. Acara dimulai dengan penampilan musik pembuka oleh grup band Saturn Return. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Agung Kristiyanto, mewakili Kepala Dinas DISDIKBUD Prov. Jawa Tengah yang berhalangan hadir, sekaligus menutup secara resmi kompetisi Festival Film Jawa Tengah 2019. Pemenang dari masing-masing kategori kemudian diumumkan oleh perwakilan Dewan Juri, disusul dengan pemberian penghargaan dan hadiah.

Juara-juara untuk Kategori Film Fiksi Pendek Terbaik Festival Film Jawa Tengah 2019, diraih oleh: ‘Pulau Kodok’ (Sinema Pantura); ‘Gemblung’ (Sineas Pelajar Pemalang); ‘Lilo’ (Grass Movie).

Sedangkan juara-juara untuk Kategori Film Dokumenter Terbaik Festival Film Jawa Tengah 2019 diraih oleh: ‘Kremun Merumpun’ (Videologue); ‘Wido’ (Montase Production); ‘Anugerah’ (Cah Senja Production).

Setelah acara pemberian penghargaan dan hadiah, Acara ditutup dengan penampilan musik dari Saturn Return. Festival Film Jawa Tengah 2019 menutup tirainya dengan penuh kebanggaan. Acara ini bukan hanya sekadar selebrasi, tetapi juga sebuah refleksi dari upaya membina dan mengembangkan dunia perfilman di Jawa Tengah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, melalui festival ini, berharap dapat terus memacu semangat para sineas muda untuk berkarya lebih baik lagi. Melalui kontinuitas dan peningkatan kualitas festival ini, diharapkan muncul lebih banyak lagi sineas berbakat yang siap mewarnai dunia perfilman nasional dan internasional.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *